Stroke
merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Di perkirakan 2-3 juta orang
di negeri ini menderita stroke. Meski stroke sering diidentikkan dengan
usia lanjut, nyatanya makin banyak orang berusia awal 30 tahun yang
terserang stroke. Selain dapat menyebabkan kecacatan, stroke juga bisa
menimbulkan kematian.
Akan
tetapi, jika Anda bersiap diri dari sekarang, Anda bisa memangksa
sebagian besar faktor risiko Anda. "Penyakit ini bisa dicegah," demikian
menurut dr.Sutarto Prodjo Disastro, Sp.S, ketua bidang humas dan
penyuluhan Yayasan Stroke Indonesia di acara Kontrol Hidup Kontrol
Kolesterol yang diadakano leh Pfizer di Jakarta, Kamis (19/8/10).
Stroke
adalah serangan otak yang timbul mendadak akibat terganggunya aliran
darah karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak sehingga
sel-sel otak kekurangan darah, oksigen atau zat-zat makanan sehingga
terjadi kematian sel dalam waktu singkat. "Kalau sudah mati, sel-sel
otak tidak bisa beregenerasi atau tumbuh kembali, sehingga
berhati-hatilah dengan stroke," kata Sutarto.
Pria
memang memiliki risiko lebih besar terkena stroke, namun dalam beberapa
dasawarsa terakhir peluangnya menjadi sama pada wanita. "Wanita
cenderung lebih stres karena memiliki dua peran, yakni wanita karir dan
ibu rumah tangga," kata dr. Arieska Ann Soenarto, Sp.JP (K), dari
RS.Jantung Harapan Kita Jakarta.
Untuk membantu menurunkan risiko terkena stroke, cobalah lakukan pemeriksaan berikut:
- Cek tekanan darah
Banyak
orang yang tidak tahu mereka mengidap hipertensi, karena penyakit ini
tidak menunjukkan gejala dari luar. Periksakan tekanan darah Anda
setidaknya sekali setahun karena mengendalikan hipertensi adalah hal
yang tidak bisa ditawar dalam pencegahan stroke.
- Periksakan kolesterol
Banyak
alasan mengapa kadar kolesterol dalam darah tinggi, termasuk di
antaranya adalah pola makan, kegemukan dan kebiasaan merokok. Menurunkan
kadar kolesterol sangat penting, berapa pun usia dan kondisi kesehatan
Anda. Batas aman yang disarankan adalah kurang dari 160 mg/dl. Pilihlah
jenis makanan dengan kandungan lemak rendah.
- Diabetes melitus
Perhatikan
pula kadar gula darah Anda. "Orang yang diabetes biasanya pembuluh
darahnya sangat jelek sehingga beresiko terkena penyakit jantung atau
stroke," kata dr.Arieska Ann
- Sempatkan diri berolahraga
Tubuh
kurang gerak menambah faktor risiko terkena stroke, tetapi olahraga
sekurangnya 30 menit sehari, tiga kali seminggu, dapat membantu
memangkas risiko tersebut.
- Faktor risiko lain
Yang
juga merupakan faktor risiko stroke adalah usia lanjut, stres, obesitas,
kebiasaan merokok, konsumsi lemak yang tinggi, dan penyakit jantung,
terutama penyakit jantung dengan gejala gangguan irama jantung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar