Berlin - Sebuah tim yang terdiri dari ahli saraf menemukan bahwa aktivitas seksual dapat menyebabkan "bantuan parsial atau lengkap" untuk sakit kepala akibat migrain.
Penelitian, dari Universitas Munster, Jerman, menunjukkan bahwa alih-alih menggunakan alasan sakit kepala sebagai alasan untuk menolak seks, bercinta justru lebih efektif sebagai penghilang rasa sakit ketimbang mengonsumsi obat. Penelitian mereka dilaporkan dalam Cephalalgia, jurnal yang dikelola International Headache Society.
Penelitian mereka menemukan lebih dari setengah dari jumlah penderita migrain terbebas dari sakit kepala setelah melakukan aktivitas seksual. Satu dari lima pasien tak lagi mengalami rasa sakit sama sekali. Sementara itu, pada penderita laki-laki, bahkan seks bisa digunakan sebagai alat terapi.
Mereka menyatakan bahwa seks memicu pelepasan endorfin, penghilang rasa sakit alami tubuh, melalui sistem saraf pusat, yang pada gilirannya dapat mengurangi, atau bahkan menghilangkan, sakit kepala. "Data kami menunjukkan aktivitas seksual dapat menyebabkan kesembuhan sebagian atau seluruh rasa sakit kepala migrain pada beberapa pasien."
Menurut mereka, aktivitas seksual selama serangan migrain bisa meringankan atau bahkan menghentikan serangan dalam beberapa kasus. "Seks dapat membatalkan serangan migrain dan sakit kepala dan aktivitas seksual digunakan oleh beberapa pasien sebagai pengobatan sakit kepala akut," tulis mereka.
Tim ahli saraf itu menyelidiki apakah seks dapat memicu sakit kepala didasarkan pada kuesioner yang dikirim ke 800 pasien migrain secara acak dan 200 penderita sakit kepala kluster yang sama. Mereka meminta pengalaman dengan aktivitas seksual selama serangan sakit kepala dan dampaknya terhadap intensitas sakit kepala.
http://www.tempo.co/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar