Jakarta, Banyak orang berpendapat minuman soda merupakan salah satu jenis minuman yang harus dihindari. Oleh karena itu, beberapa produsen minuman soda kini mengeluarkan produk dengan label '0 Persen Kalori' di kemasannya. Apakah minuman soda dengan label ini sudah berarti aman dikonsumsi?
Faktanya, minuman soda dengan label '0 Persen Kalori' bukan berarti minuman tersebut benar-benar bebas kalori dan gula. Minuman soda jenis ini biasanya mengandung pemanis lain untuk menjaga cita rasa manis, namun bukan gula. Pemanis tambahan tersebut adalah Sukralosa dan Asesulfam K.
Sukralosa merupakan pemanis tanpa kalori, kurang lebih 600 kali lebih manis daripada sukrosa. Bahan ini ditemukan pada tahun 1976 oleh para peneliti di Queen Elizabeth College, Universitas London. Sukralosa dibuat dengan mengganti 3 gugus hidrogen-oksigen pada molekul sukrosa dengan 3 atom klorin, seperti dilansir dari sucralose.org, Jumat (17/5/2013).
Sukralosa disetujui penggunaannya pada 15 kategori makanan dan minuman oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) pada bulan April 1998 dan sebagai pemanis 'kegunaan umum' pada tahun 1999. Di Indonesia, sukralosa disetujui untuk digunakan pada 14 kategori makanan dan minuman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Acceptable Daily Intake (ADI) atau Asupan Harian Diijinkan yang ditetapkan oleh Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) atau Komite Pakar Gabungan FAO/WHO untuk Zat Aditif Pangan bagi sukralosa adalah 15 mg/kg berat badan untuk anak-anak dan orang dewasa. Sebagian besar sukralosa yang tercerna akan melalui sistem pencernaan tanpa perubahan. Sisanya tidak dimetabolisasi, namun dibuang dengan cepat lewat air seni sebagai sukralosa.
Sedangkan asesulfam kalium (yang juga disebut dengan asesulfam K atau ase-K) adalah pemanis tanpa kalori yang kira-kira 200 kali lebih manis daripada sukrosa. Asesulfam K memberikan efek pemanisan ketika dipadukan dengan pemanis rendah dan tanpa kalori lainnya, seperti sukralosa.
ADI untuk asesulfam K adalah 15 mg/kg berat badan per hari untuk anak dan dewasa. Asesulfam K tidak dimetabolisasi oleh tubuh dan akan melalui saluran cerna tanpa berubah, seperti dilansir dari acesulfamek.org, Jumat (17/5/2013).
"Kedua bahan ini merupakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang sudah disetujui oleh BPOM. Selama konsumsinya masih dalam batas wajar, minuman soda dengan 2 bahan tambahan ini tidak berbahaya," ungkap dr Maxime Buyckx, peneliti dari The Coca-Cola Company, dalam acara "Coke Break: Komitmen Global Coca-Cola dalam Memerangi Obesitas" yang diadakan di Hotel JW Mariott, Jl DR Ide Anak Agung Gde Agung, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (17/5/2013).
Penting diingat bahwa saat mengonsumsi minuman soda, baik minuman soda biasa maupun minuman soda dengan label '0 Persen Kalori', sebaiknya mengukur pola makan dan aktivitas kita di hari itu. Menurut dr Maxime, semua makanan dan minuman, termasuk minuman soda, aman dikonsumsi selama jumlah kalori yang masuk seimbang dengan kalori yang keluar.
http://health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar