Apakah Anda sering merasa malas mengganti pembalut saat sedang datang
bulan? Jika iya, buang jauh-jauh kebiasaan buruk itu jika tak ingin
berdampak buruk pada kesehatan kulit.
Dokter spesialis kulit dan
kelamin, dr. Susie Rendra, SpKK, menjelaskan saat haid, semakin banyak
darah yang terkena dengan kulit, maka akan semakin besar juga
kemungkinan terkena masalah-masalah kulit. Hal itu karena darah
merupakan media pertumbuhan bagi bakteri, jamur dan virus.
"Apabila
kita tidak mengganti pembalut di saat sedang banyak-banyaknya, jangan
heran kalau nanti akhirnya
tumbuh iritasi dan lama-lama menjadi
infeksi," ujarnya saat ditemui di peluncuran produk pembalut wanita
Charm Extra Dry, di Djakarta Theater, Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat,
Rabu (5/12/2012).
Dokter Susie menjelaskan lagi, kulit pada Miss V
bersifat asam dengan ph 4 - 4,5, sementara darah bersifat basa. Ketika
sedang menstruasi, darah yang keluar mengandung Ph 7,3 - 7,4. Artinya,
ph yang yang dikeluarkan oleh darah ini sifatnya merusak kulit. Kulit
akan menjadi lebih rentan terhadap iritasi saat sedang menstruasi.
"Makin
banyak darah yang kontak dengan daerah seputar Miss V, akan semakin
masalah juga kulitnya. Kalau pembalutnya tidak diganti akan menyebabkan
iritasi. Iritasi ditandai dengan kulit menjadi gatal, merah, basah,
perih, berbau tidak enak, dan berair," tambahnya.
Masalah lain
yang akan mengancam kesehatan kulit wanita ketika sedang menstruasi
adalah herpes. Ketika sedang menstruasi, infeksi bakteri ini akan lebih
tinggi kemungkinannya untuk timbul. Salah satu penyebabnya adalah
kelembaban.
Oleh karena itu dr. Susie menyarankan untuk mengganti
pembalut paling tidak 4-5 kali dalam sehari, agar Miss V selalu dalam
kondisi bersih dan tidak terjadi kontak yang terlalu lama dengan darah
kotor. "Sangat tidak disarankan untuk menumpuk beberapa pembalut dalam
satu waktu. Segera menggantinya bila memungkinkan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar